Kerangka
Acuan
Evaluasi
Proyek Sekolah Aman dan Studi Tentang Kerentanan
A.
Latar Belakang
Sejak 2013 PLAN
International Indonesia telah melaksanakan project sekolah aman perkotaan di 22
sekolah. Dengan cakupan wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur, berbagai
kegiatan dan upaya telah dilakukan, untuk itu PLAN ingin melihat sejauh mana
pencapaian yang telah dilakukan, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan,
apa saja pembelajaran yang bisa dilihat, dan rekomendasi apa yang diperlukan
untuk proyek di masa depan.
Namun PLAN juga ingin
melakukan riset dengan cakupan yang lebih besar untuk Jakarta, dengan topik
khusus tentang risiko, kerentanan, dan kapasitas terkait bencana alam. hasil dari riset ini
akan bagikan kepada pemangku kepentingan, terutama pemerintah, serta juga akan
digunakan untuk kepentingan internal PLAN International Indonesia dalam pengembangan
program dimasa depan.
Sedangkan untuk evaluasi
secara khusus hanya akan melihat capaian dari proyek sekolah aman perkotaan.
Dan akan digunakan untuk kepentingan internal PLAN, dan akan dilampirkan kepada
dinas pendidikan Jakarta.
Untuk itu ToR ini akan
memuat untuk dua lingkup pekerjaan:
1. Research on vulnerability and risks for schools in urban settings
2. Evaluation project
B.
Profil singkat PLAN International Indonesia
PLAN International Indonesia adalah organisasi internasional pengembangan
masyarakat dan kemanusiaan yang berpusat pada pemenuhan hak-hak anak. Program
sponsorship anak merupakan dasar organisasi yang mengawali kegiatan PLAN International di Indonesia pada tahun 1969. Saat ini PLAN bekerja di 4 propinsi (Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tengara
Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan memberikan manfaat kepada sekitar 55.000 anak dan lebih dari 400 komunitas. Program PLAN International Indonesia meliputi:
·
Asuhan dini tumbuh kembang anak (Adituka) atau
Early Childhood Care and Development
·
Air Bersih, Sanitasi dan Hygiene atau Water, Sanitation and Hygiene (WASH)
·
Perlindungan dan Partisipasi Anak atau Child Protection and Participation (CPP)
·
Manajemen Bencana atau Disaster Risk Management (DRM)
·
Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda atau Youth Economic Empowerment (YEE)
C.
Profil singkat project
Saat ini PLAN International Indonesia
mengimplementasikan proyek sekolah aman di 22 sekolah di Jakarta Barat dan
Jakarta Timur melalui mitra implementasi yaitu Yayasan Tanggul Bencana
Indonesia (YTBI) dan Community Preparedness (Compres) Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Proyek 3 tahun (2013-2016) ini telah memasuki tahun ketiga (2015).
Tujuan umum Proyek ini adalah Meningkatkan akses kepada sekolah aman
dan lingkungan belajar yang baik bagi anak dalam lingkungan kota yang rentan
bencana. Dengan target penerima manfaat sebagai
berikut:
·
Siswa Sekolah Dasar 6000 orang
·
Guru Sekolah Dasar 200 orang
·
Tokoh lokal, staf Dinas Pendidikan, dan
praktisi PRB 50 orang
·
Masyarakat 15.000 orang
Beberapa kegiatan besar yang telah dilakukan selama 2
tahun adalah:
1. Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan sekolah aman untuk siswa, guru,
komite sekolah dan masyarakat
2. Pemetaan kapasitas, ancaman dan kerentanan di masing masing sekolah
3. Pembuatan rencana aksi dan rute evakuasi sekolah
4. Simulasi bencana
5. Pembuatan materi informasi pembelajaran PRB
6. Pembentukan tim siaga sekolah
7. Penilaian struktur bangunan sekolah
8. Kunjungan belajar ke sekolah lain
9. Penelitian tentang sekolah aman perkotaan
10. Berbagi pengalaman di level nasional dan internasional tentang sekolah aman
perkotaan
11. Pemasangan alat pemadam kebakaran ringan (APAR), pembuatan peta dan tanda
jalur evakuasi diseluruh sekolah
12. Terlibat dalam revisi rencana kontijensi tingkat kelurahan di lokasi
sekolah
13. Advokasi di level provinsi dengan terlibat di kelompok kerja untuk
pembuatan Peraturan Gubenur (Pergub) untuk rambu penanggulangan bencana, Pergub
relawan dan Pergub yang mengatur keterlibatan dunia usaha.
14. Advokasi level nasional, terlibat dalam revitalisasi sekretariat sekolah
aman, yang di kepalai oleh Kementerian Pendidikan dengan dukungan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), pembuatan
modul pelatihan sekolah aman untuk guru.
Sekolah yang terpilih mengikuti proyek ini telah melalui
proses seleksi awal dengan menggunakan rekomendasi dari Dinas Pendidikan, dari
42 sekolah yang diajukan ada 22 sekolah yang terpilih, adapun kriteria
tersebut:
1. Sekolah yang berada pada wilayah rawan bencana menurut Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
2. Sekolah yang memiliki keterbatasan dalam mekanisme kesiapsiagaan bencana
3. Sekolah yang memiliki komitmen yang
kuat untuk proyek ini
4. Sekolah yang telah mengalami bencana dalam 5 tahun kebelakang atau
berpotensi terkena bencana
5. Sekolah yang belum menerima proyek yang sama sebelumnya dari lembaga
manapun
6. Mendapat dukungan/rekomendasi dari Dinas
Pendidikan DKI Jakarta
D.
Kepentingan melakukan evaluasi proyek dan studi kerentanan dan resiko
·
Evaluasi ahir project
Memasuki tahun ke 3 dari implementasi program, PLAN
bermaksud untuk melakukan evalasui untuk mengukur capaian proyek, mengidentifikasi
apakah strategi atau pendekatan yang dilakukan oleh proyek sudah relevan dalam
mencapai tujuan, mengidentifikasi apakah
proyek sekolah aman ini relevan dengan kebutuhan sekolah untuk saat ini, dan melihat
bagaimana koordinasi dan komunikasi mitra implementasi dengan sekolah, mitra
dengan mitra, mitra dengan PLAN.
Evaluasi juga dilakukan untuk bisa mengidentifikasi apakah dalam
setiap tahapan program (perencanaan, implementasi, dan kemitraan) telah
berjalan dengan baik. Hasil
diharapkan memberi masukan yang komprehensif baik terhadap proses ataupun
pendekatan yang perlu untuk dilakukan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
proyek.
·
Studi tingkat kerentanan dan resiko
Studi dilakukan untuk mengetahui kondisi kerentanan, risiko dan kapasitas sekolah-sekolah
di Jakarta (dengan pendekatan sample),
pengalaman dan praktek-praktek yang baik dari inisiatif sekolah aman
perkotaan di Indonesia. ,. Studi ini untuk
memperoleh rekomendasi, baik kebijakan dan kebutuhan praktis, untuk mereplikasi
pendekatan sekolah aman di kabupaten dan kota lain.
E.
Stakeholder kunci dan tim program yang terlibat dalam evaluasi & studi
kerentanan dan resiko
Stakeholder kunci terdiri atas:
1. Anak sekolah dasar kelas 3, 4, 5.
2. Guru pendamping disetiap sekolah
3. Kepala sekolah
4. Komite sekolah
5. Dinas Pendidikan DKI Jakarta
6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta
7. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), khusus-nya Direktorat
Pengurangan Resiko Bencana
8. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, khususnya di Biro Perencanaan
dan Kerjasama Luar Negeri, dan di Sekretariat Nasional Sekolah Aman
9. Presidum Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB)
10. Klaster pendidikan (Unicef dan Safe the Children)
11. Multi pihak terkait lain: World Vision Indonesia, Unesco, dll
12. Mitra implementasi (YTBI & LIPI)
F.
Tujuan Evaluasi dan studi kerentanan dan resiko
·
Evaluasi: Untuk mengukur pencapaian proyek secara menyeluruh, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan di kerangka kerja dengan mengukur aspek: (1) equality dan non-diskriminasi (2) partisipasi (3) efektifitas
(4) relevansi.
1.
Equality and non-discriminasi
-
Apakah program sudah menjangkau target populasi sesuai
kriteria yang sudah ditentukan?
-
Kendala dan peluang apa yang ditemui dalam pencapaian
target 20 sekolah memiliki rencana aksi untuk sekolah aman?
-
Apakah program sudah mengakomodasi keterlibatan anak laki-laki dan perempuan? Apakah program sudah
mengakomodasi sekolah di daerah miskin
dan anak-anak yang termarjinalisasi? Mekanisme koordinasi seperti apa yang
telah dikembangkan oleh sekolah dalam mencapai sekolah aman?
-
Bagaimana efektivitas tim siaga bencana di setiap
sekolah?
-
Apakah kelompok ‘excluded’ sudah dijangkau oleh
program? Bila belum, apa rekomendasi yang diperlukan untuk menjangkau kelompok
excluded?
2.
Partisipasi
-
Apakah stakeholder (Anak sekolah dasar kelas 3, 4, 5, guru,
kepala sekolah, komite sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mitra implementasi (YTBI
& LIPI) terlibat dalam siklus atau implementasi program? Peran apa yang
dimainkan oleh masing-masing stakeholder?
-
Apakah keterlibatan stakeholder memberikan kontribusi
terhadap pencapaian tujuan-tujuan proyek?
-
Bagaimana peran dan keterlibatan anak-anak sekolah
selama ini? Bagaimana kontribusinya dalam pencapaian sekolah aman?
3.
Efektifitas Efektifitas diukur untuk mengetahui secara lebih pasti
capaian dari urban safe school Jakarta saat ini (apakah capaiannya sesuai
target )
-
Beberapa aspek yang akan dilihat adalah
gap antara program framework dan implementasi, serta memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan kualitas program. Kendala dan peluang apa yang ditemui dalam
pencapaian target yang telah ditetapkan sesuai kerangka kerja
logis yang telah disepakati dengan mitra pelaksana?. Apakah
strategi program yang sudah dilaksanakan sudah efektif mendukung pencapaian
objective? Apakah program menggambarkan penggunaan paling efektif dari input
kita?
4.
Relevansi (Relevancy) :
-
Untuk mengetahui sejauh mana design program sudah
tepat di dalam membantu anak sekolah terutama anak sekolah dasar kelas 3,4,5
untuk mendapatkan pengetahuan mengenai sekolah aman?.
-
Key question yang digunakan adalah :
Ø apakah dalam
setiap tahapan program (sosialisasi, pelaksanaan, pelatihan
dan implementasi kegiatan di masing-masing sekolah,
monitoring & evaluasi) sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam kerangka
logis yang telah disepakati?
Ø Apakah tim siaga yang dibentuk telah berjalan dengan baik? Apakah setiap sekolah telah memiliki rencana aksi atau rencana kesiapsiagaan
menghadapi bencana?
Ø Apakah ada dukungan dari pihak terkait (Dinas Pendidikan, jaringan, dll)
Ø Apakah tim siaga bencana telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang
sekolah aman?
·
Riset: (1). Ingin mengetahui kerentanan, kapasitas dan
risiko dari sekolah-sekolah SD di Jakarta dan lingkungannya (selain sekolah yang terlibat di project sekolah aman).
(2). Mengetahui
regulasi-regulasi di
level provinsi dan bagaimana penerapan-nya. (3) Mengidentifikasi
praktek-pratek yang baik dan lesson learn terkait inisiatif sekolah aman di
perkotaan di Indonesia, termasuk Jakarta (4) Mendapatkan rekomendasi yang jelas dan rasional untuk dilakukan, sehingga bisa
digunakan untuk memperluas jangkauan proyek, baik di Jakarta maupun diluar
Jakarta. Dengan pertanyaan kunci:
Ø
Bagaimana kerentanan, kapasitas dan risiko yang ada di
Jakarta saat ini?
Ø
Apa saja regulasi terkait bencana, khususnya sekolah
aman yang ada di level nasional dan DKI?
Ø
Lembaga (Pemerintah & non pemerintah) apa saja yang
saat ini melakukan kegiatan sekolah aman?
G.
Metodologi Evaluasi dan Studi
Konsultan mengusulkan metodologi yang terbaik untuk studi dan evaluasi dalam 1 proposal sesuai dengan TOR ini.
Evaluasi akan meliputi
semua kegiatan yang telah dilakukan dalam proyek ini. Koordinasi dengan Urban Safe School Coordinator dan tim MER&D harus terus dilakukan oleh konsultan. Metodologi mencakup :
·
Teknik pengumpulan data
Selama melakukan studi dan evaluasi, berikut pendekatan yang disa digunakan :
- Desk review dokumen terkait
- Briefing session dengan tim Disaster Risk Management (DRM) Unit dan MER&D PLAN International
Indonesia
- Survey menggunakan kuesioner dengan guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, keluarga, masyarakat, mitra implementasi.
-
Focus Group Discussions dengan anak sekolah dan multi pihak
- Konsultasi dan mungkin Observasi harus dilakukan dengan
anak sekolah sebagai Key Informant Interviews melalui in-depth interview dengan pihak-pihak lain
yang terseleksi seperti dengan pemerintah.
- Field/School visits ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat, khususnya di kecamatan Palmerah, Tambora, Kembangan, Taman Sari. Dan di daerah
Jakarta Timur, khususnya di kecamatan: Jatinegara dan Duren Sawit
-
De-briefing dengan staf program DRM dan MER&D PLAN International Indonesia
H.
Lingkup Kerja konsultan
Konsultan diharapkan untuk dapat mengelola tim survei dalam
segala hal dan berkoordinasi serta berkomunikasi dengan PLAN International Indonesia, termasuk:
·
Merekrut, melatih dan mengelola tim survei,
termasuk enumerator
·
Mengajukan usulan instrumen survei dan
mendiskusikannya dengan PLAN Indonesia
·
Menguji usulan instrumen dan metodologi survei
(serta hal-hal teknis lain dari survey yang akan dilakukan) dan memperbaikinya
kemudian setelah diuji (dengan berkordinasi dengan PLAN Indonesia)
·
Membuat sistem dan manajemen entry data
·
Bertanggungjawab untuk kegiatan pengumpulan
data di lapangan
·
Manajemen data (verifikasi data, kompilasi
data, entri data sampai dengan data analysis)
·
Membuat laporan sesuai dengan standar
pelaporan PLAN Indonesia
·
Melakukan supervisi atas implementasi survei
lapangan
·
Bertanggung jawab untuk melakukan seluruh
kegiatan lapangan, termasuk persiapan logistik
·
mendapatkan persetujuan individu, keluarga
dan masyarakat target survei
·
Berkoordinasi dengan PLAN Country Office
dalam pelaksanaan survei lapangan
·
Mengumpulkan, mengkompilasi, menganalisa dan
membuat laporan atas hasil survei (termasuk semua temuan dan data statistik)
I.
Deliverables/hasil yang diharapkan
·
Desain/protokol evaluasi dan studi yang mencakup
metodologi, instrumen dan juga tata cara pengumpulan data untuk didiskusikan dan
disepakati (sebelum dilakukannya kegiatan lapangan), dengan menggunakan Knowledge, Attitude,
Practice (KAP) survey tool yang telah dikembangkan oleh Kantor Regional Asia PLAN
International dan kantor PLAN Indonesia
·
Mempersiapkan draft laporan maksimal 14 hari setelah
pengumpulan data dan mempresentasikan draft laporan tersebut kepada PLAN
Indonesia untuk didiskusikan dan dimintakan tanggapan dari PLAN Indonesia
·
Menyelesaikan laporan final dalam bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris (softcopy dan hardcopy) dan menyerahkannya kepada PLAN Indonesia
setelah menerima feedback final dari PLAN Indonesia dalam kurun waktu 2 minggu
·
Kelengkapan laporan akhir seperti instrumen yang
dipergunakan, foto kegiatan dan raw data yang digunakan untuk analisis data
·
Ringkasan eksekutif (maksimal 5 halaman) atas hasil
survey dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
·
Hard copies dari questionnaires yang telah diisi (jika
ada), transkrip dan daftar hadir atas diskusi dan interview
·
Dokumentasi dari praktek-praktek yang baik (good
practices) yang ditemukan (misalnya dalam bentuk studi kasus, foto, atau video,
dll)
·
Ringkasan hasil evaluasi dan studi dalam bentuk
presentasi (misalnya dengan power point)
J.
Timeline
Untuk tahap riset dan evaluasi, mulai dari penyusunan draft TOR sampai dengan laporan ahir ditargetkan selesai pada 15 Januari 2016, dengan jadwal sebagai berikut:
Riset
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
PIC
|
1
|
Pengumuman Rekrut Konsultan
|
22 Agustus – 1 September 2015
|
HRD
|
2
|
Pembuatan proposal oleh konsultan
|
1 – 8 September 2015
|
Konsultan
|
3
|
Presentasi oleh konsultan (short listed)
|
9-10 September 2015
|
Konsultan
|
4
|
Penentuan konsultan
|
10-11September 2015
|
MER&D & DRM
|
5
|
Revisi dan pembuatan tool oleh konsultan
|
11-18 September 2015
|
Konsultan
|
6
|
Kontrak
|
11-18 September 2015
|
YT & Admin
|
8
|
Implementasi untuk riset (desk study, lapangan,
penyusunan laporan)
|
24 September
– 31 Oktober 2015
|
Konsultan
|
9
|
Sumbit laporan dan presentasi
|
2-6 November 2015
|
Konsultan
|
10
|
Review oleh PLAN
|
6-13 November
2015
|
MER&D& DRM
|
11
|
Revisi dan submit final report
|
13-30 November 2015
|
Konsultan
|
Evaluasi:
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
PIC
|
1
|
Impelentasi evaluasi (desk Study, lapangan, dan laporan)
|
10 November-22 Desember 2015
|
Konsultan
|
2
|
Review PLAN
|
22-26 Desember 2015
|
PME & DRM
|
3
|
Presentasi laporan
|
29 Desember 2015
|
Konsultan
|
4
|
Final revisi dan sumbit laporan ke PLAN
|
29 – 31 Desember 2015
|
Konsultan
|
5
|
Final comment dari PLAN
|
5-9 Januari 2016
|
PME & DRM
|
6
|
Penerjemahan ke English version
|
9-15 Januari 2015
|
Konsultan
|
K.
Laporan Evaluasi dan Studi Kerentanan dan Resiko
Laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
terpisah antara laporan evaluasi dan laporan studi. Kedua laporan mencakup bagian-bagian sebagai berikut:
·
Ringkasan Eksekutif/Executive Summary
·
Latar Belakang/Background)
·
Tujuan Evaluasi dan studi
·
Metodologi dan keterbatasan studi
·
Hasil penemuan dan analisa
·
Kesimpulan dan rekomendasi
·
Lampiran (kuesioner, notulensi dan daftar
hadir FGD)
L.
Ethical & Child Protection Statements
Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan studi ini harus sesuai dengan kaidah kebijakan
perlindungan anak PLAN Indonesia.
M.
Kualifikasi tim
Konsultan i harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki komposisi
konsultan yang berimbang dari segi akademis, pengetahuan, pengalaman, serta
manajemen riset dan evaluasi dalam proyek-proyek
terkait
2. Berpengalaman dalam
riset dan evaluasi dalam konteks pengurangan risiko
bencana (akan menjadi nilai tambah)
3.
N.
Prosedur pengiriman proposal
Tahap Pertama: Konsultan mengirimkan proposal (dalam bahasa
Inggris) kepada: Ajun Khamdani-People & Culture PLAN Indonesia, dengan alamat e-mail HRD.Indonesia@PLAN- international.org dan tembusan (Cc) ke Yusra.tebe@PLAN-international. org
sebelum jam 5 sore
tanggal 8 September 2015 dengan dilampirkan dokumen
sebagai berikut:
1. Profil organisasi
(bila konsultan adalah organisasi) atau bio data konsultan (bila konsultan
adalah individu)
2. Proposal yang yang mencakup
:
A. Latar belakang
B. Metodologi
·
Mencakup :
ü Pendekatan yang digunakan (kuantitatif/kualitatif)
ü Sampling frame (mencakup sampling size)
ü Instrumen/tools yang akan digunakan
C.
Teknis management dan pengolahan data, mencakup :
ü
Data verifikasi
ü
Data entry
ü
Data cleaning
ü
Data analysis, mencakup :
ü
Analysis apa yang akan digunakan
ü
Software yang digunakan dalam menganalysis data
ü
Teknis pelaporan
D. Timeline (Jadwal tentatif)
E. CV tim (dalam 1 file)
F. Contoh laporan dokumen hasil
riset atau evalusi yang pernah dilakukan
G. Anggaran
Tahap Kedua: Berdasarkan proposal yang masuk, PLAN Indonesia
akan melakukan shortlisting kandidat konsultan yang kemudian akan diminta untuk
mempresentasikan proposalnya. Setelah itu, PLAN Indonesia akan menentukan konsultan terpilih.
Hanya konsultan yang
ter-shortlisted yang akan dihubungi.
O.
Penutup
Selama kegiatan konsultan akan berkomunikasi
intens dengan pihak PLAN Indonesia (Urban Safe School Coordinator) di semua
tahapan kegiatan.
No comments:
Post a Comment